JPP (JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN) SETIA BUDHI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN PERAGA TULANG NAPIER” PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 ALAFAN KABUPATEN SIMEULUE

2024-08-12T08:40:20+00:00

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa tentang materi operasi hitung perkalian pada siswa kelas V SD Negeri 2 Alafan. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama tiga tahap dimulai dari Siklus I sampai Siklus III. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Alafan Kecamatan Alafan Kabupaten Simeulue yang berjumlah 24 orang. Dalam pengumpulan data, metode yang dipergunakan sebagai metode pokok adalah observasi, test dan dokumentasi. Metode Obsevasi digunakan untuk mendapatkan siswa mana yang perlu mendapatkan bimbingan dalam pembelajaran Matematika operasi hitung perkalian pada penggunaan alat peraga tulang napier. Metode test digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Alafan. Sedangkan metode dokumentasi digunakan Untuk melengkapi facts penelitian serta membantu dalam menarik kesimpulan pada penelitian ini.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN KONKRET DI SDN 23 REJANG LEBONG

2024-08-12T08:40:57+00:00

Perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan berjudul“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Pembelajaran Konkret di SDN 23 Rejang Lebong”. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi masih rendahnya hasil belajar murid pada materi pecahan. Dari 30 murid dikelas II,hanya 18 orang yang memperoleh nilai sesuai KKM. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media benda konkret untuk menambah semangat murid mempelajari materi pecahan. Penggunaan media benda konkret ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar murid pada materi pecahan yang masih dianggap sulit. Perbaikan dilaksanakan di SDN 23 Rejang Lebongpada kelas II yang terdiri dari 30 murid.Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan sebesar 80% atau sekitar 24 orang murid, masih terdapat 6 orang murid yang belum tuntas. Perbaikan siklus II presentasi ketuntasan murid mengalami peningkatan dengan hasil presentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 96,70 %. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar murid kelas II SDN 23 Rajang Lebong pada pelajaran Matematika materi pecahan.

PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS HOTS PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 REJOSO NGANJUK

2024-08-12T07:48:32+00:00

Berdasarkan observasi di SDN 2 Rejoso Nganjuk, masih banyak guru yang menggunakan penilaian tradisional. Masih banyak bentuk soal yang diberikan dalam bentuk LOTS dimana siswa hanya sebatas menghafal dan menghafal bukan dalam bentuk soal HOTS yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan asesmen berbasis HOTS, (2) mengetahui hasil pengembangan asesmen berbasis HOTS. Penelitian ini menggunakan metode Borg and Gall yang peneliti modifikasi menjadi 7 langkah meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal, revisi hasil uji coba, uji coba lapangan, perbaikan produk hasil uji lapangan. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, angket dan dokumentasi yang dilakukan di SDN 2 Rejoso Nganjuk dengan jumlah siswa 19 orang. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa pengembangan asesmen berbasis HOTS layak digunakan dengan memenuhi 2 aspek yaitu kelayakan dan kepraktisan. aspek kelayakan dibuktikan dengan validasi mendapat skor 4 dengan kategori “Sangat Baik” dan validasi materi dengan skor 3,2 dengan kategori “Baik”. Aspek kepraktisan dilihat dari tanggapan siswa memperoleh rata-rata skor 3,67 dengan kategori “Setuju”. Hasil penelitian asesmen berbasis HOTS dapat disimpulkan dapat digunakan karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan layak

Menumbuhkan Sikap Dermawan Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Makan Bersama

2024-08-12T07:48:32+00:00

Pendidikan anak usia dini adalah pedidikan dimana anak usia rentang 2 sampai 5 tahun belajar memahami dan mencontoh perilaku baik yang di dapatnya di lingkungan sekolah. Hal ini tidak hanya dalam hal beribadah, cara bericara dan berbahasa yang baik namun lebih kepada penanaman sikap- sikap yang terpuji seperti dermawan, suka berbagi dan membantu secara ikhlas. Kedermawanan merupakan suatu sifat atau kebiasaan yang langka pada diri seseorang, tidak semua orang mempunyai sifat dermawan Pada era perkembangan zaman pada saat ini sikap tersebut sudah mulai hilang pada anak dikarenakan oleh banyak factor. Salah satunya anak lebih terfokus pada kebutuhan dan keinginan pribadi mereka sendiri sehingga anak kurang mempedulikan keadaan dan orang di sekitarnya. Maka dengan itu diperlukan suatu cara yang dapat menumbuhkan sikap dermawan tersebut sejak anak usia dini Melalui kegiatan makan bersama ini nantinya anak akan diajarkan bagaimana cara menerapkan sikap dermawan tersebut. hal ini berguna agar nantinya anak terbiasa hingga mereka dewasa dalam menerapkan sikap dermawan ini dalam kehidupan meraka selanjutnya.penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu dengan menggunakan pengamatan lansung di lapangan serta melakukan wawancara dengan pihak sekolah yaitu guru.

MENINGKATKAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TEBAK GAMBAR DI SD IT TUNAS BARU KELAS II DUSUN V AMAN DAMAI KEC.SEI LEPAN KAB.LANGKAT

2024-08-12T07:48:32+00:00

Keterampilan membaca nyaring siswa kelas II SD IT Tunas Baru masih kurang maksimal, masih banyak siwa yang belum mampu membaca. Karena itu tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan membaca nyaring. Penelitian ini berfokus pada siswa kelas II SD IT Tunas Baru yang jumlahnya 17 orang siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan didalam kelas seperti PTK yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan catatan anekdot dan portofolio. Dari analisis data dapat diperoleh hasil bahwa keterampilan membaca nyaring dari siklus 1 memperoleh hasil sebesar 47%, sedangkan hasil yang didapat dari siklus 2 hasilnya mencapai 76%, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu membaca nyaring tentunya dengan menggunakan media tebak gambar. Dengan demikian tahapan yang kita harapkan dari siswa sudah dapat tercapai. Ini semua tidak lepas dari keprofesionalan guru dalam memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar, menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan kepada para peserta didik.